KISAH PENGAMEN DAN PELAYAN RESTORAN
Suatu hari seorang Pengamen sedang mengamen di pinggir jalan perkotaan, mengamen adalah pekerjaannya sehari-hari, karena hanya dengan modal sebuah gitar,
keahlian memainkan gitar, dan bernyanyi yang ia miliki agar bisa mempertahankan
hidupnya, ia hidup sendiri, karena orangtuanya tinggal di desa, ia pergi ke
Kota dengan maksut memperbaiki statusnya, dan mencari uang. Sesampainya di Kota
, ia terpaksa menjadi pengamen, tetapi hidupnya ia jalani dengan senang hati,
ia selalu bersyukur atas segala yang dia terima, ia tak pernah telat membayar
kontrakan, dan tiap tahun ia selalu mencoba untuk mendaftar di universitas yang
ia inginkan, karena ia sudah lulus SMA dan tiap mendaftar selalu gagal, tapi
tekadnya tak pernah pudar, di sela waktu, ia selalu belajar agar bisa
mendapatkan beasiswa saat mendaftar nanti. Ia tak lupa menabung walau dikit
demi sedikit, karena hasil mengamen di Kota cukup bahkan lebih untuk menghidupinya seorang
diri.
Di siang yang panas ia mengamen keliling jalanan, ia
mendapat kan uang 65.000, sore hari itu ia mencoba untuk makan di sebuah restoran
yang cukup terkenal,
“wah, sekali-sekali
makan di tempat kayak gini lah, ngrasain jadi orangkaya sejam aja, haha”
Si pengamen berangkat dan duduk di kursi kosong,
melihat-lihat buku daftar makanan
“ada Pengamen gaya-gayaan makan di restoran, pasti uangnya
recehan”
“iya, gayanya kampungan banget lagi, mungkin pesen makanan
yang paling murah”
“yang pastinya kita ga dapet tips, capek deh”
“kita ? lo aja kali, itu dya mau pesen makanan, cepet
kesana, rejeki kamu itu, haha”
“ah, terpaksa dech, iya iya rejekinya dapat capek doang itu iya”
Lalu si pelayan bernama Erna menghampiri pengamen tersebut.
“mau pesen apa mas?” dengan juteknya
“mau pesen ini aja yang paling murah”
“minumnya air putih saja, GRATIS !”
“oh iya, sama air putih aja”
“di tunggu mas”
Erna menuju ke dapur kemudian membawa makanan ke si
pengamen, dengan lahapnya pengamen itu memakan makanan tersebut dan tersenyum
kepada setiap orang yang lewat yang memperhatikannya
“huh, pasti ga dapet tips dari pengamen kampungan itu”
“haha, sabar yah, ngamal gitu, iuuh, gayanya kampungan
banget, lihat tuh”
“aahhhh, bosen gue lihat dya trus”
“eh eh uda selesai tuh, lihat ngeluarin uang recehan
semuanya”
“huhh, males banget gue ngitung recehan tuh, tapi terpaksa
lah”
Lalu si pelayan itu menghampiri meja tersebut, diambilnya
sebuah plastik berisi uang dari pengamen tersebut. Setelah menghitung semua
uangnya..........
“dia makan hanya 20.000, loooh kog ini ada 65.000, baru kali
ini aku mendapatkan tips banyak dari orang yang aku rendahkan”
Si pelayan pun meneteskan air mata, ia menyesal, ternyata
orang yang sangat dia rendahkan itu membalasnya dengan kebaikan, setelah kejadian
itu, si pelayan mulai bersikap sama terhadap siapa saja yang datang, ia tak
pernah merendahkan orang lagi. ( JANGAN PERNAH MELIHAT ORANG DARI TAMPILAN LUARNYA SAJA, LIHAT KERENDAHAN DAN KEBAIKAN HATINYA)
Beberapa tahun kemudian ada seorang pembeli yang terlihat
kaya dan terhormat, ia memakai Jas hitam dengan dasi yang terlihat sangat rapi,
ia duduk di tempat duduk yanga sama dengan tempat duduk pengamen dahulu,
kemudian ia memilih dilayani oleh pelayan yang bernama Erna
“Erna, rejeki lo nih, ada orangkaya ganteng manggil kamu”
“ah, semua orang sama aja, biasa aja kog, semoga itu
rejekiku hari ini”
Kemudian Erna menawarkan makanan apa yang di pesan, orang
kaya itu membelakanginya, ia memberi pertanyaan kepada Erna
“pelayananmu sopan, apakah hanya kepada orangkaya saja
pelayananmu seperti ini?, bagaimana pelayananmu kepada seorang pengamen ? apa
sopan seperti ini ?”
“hemm (agak terkejut), semua orang sama saja kok pak, dulu beberapa tahun
yang lalu memang saya pernah memberikan pelayanan yang tidak baik pada seorang
pengamen, tapi pengamen itu baik dan bahkan memberi tips yang lebih, padahal ia
aku rendahkan di belakangnya, aku kira ia tak memberi tips apapun, dari situlah
saya sadar dan sangat terharu sejak itu dan sampai saat ini saya tidak pernah
membeda-bedakan orang lagi”
Kemudian orangkaya itu membalikkan badannya, Erna sangat
terkejut dan sedikit malu
“masih ingatkah dengan saya...., Erna ? J”
“bapak, bapak kann, pengamen itu kah ?? tapi tidak mungkin”
“kenalkan dulu nama saya Alfian, panggil saja Fian, mungkin
sajalah Erna, saya berusaha masuk di sebuah universitas, tapi g selalu agal, akhirnya usaha
saya belajar tidak sia-sia , saya bisa masuk universitas yang saya impi-impikan dan
mendapat beasiswa , akhirnya sekarang saya mendapat pekerjaan yang layak,
memang saya dari desa, awal perjuangan saya sebagai seorang pengamen,
mengontrak di sebuah kontrakan untuk mempertahankan hidup, tapi gak ada yang
gak mungkin di dunia ini, asal ada niat, tekat, dan kemauan yang tinggi, semua
itu pasti bisa diraih”
Sejak saat itu mereka kenal baik, fian dan erna pun menjalin
hubungan lebih jauh, beberapa bulan kemudian mereka menikah dan bahagia, tak di sangka Tuhan
mempertemukan jodoh dari hal yang tak pernah mereka duga sebelumnya dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja antara pengamen dan pelayan restoran, tapi kalau Tuhan sudah berkendak maka jadilah. Kita hanya
bisa berusaha menemukan jodoh kita, Tuhan suka orang yang berusaha. Percayalah
kawan , tiada usaha yang sia-sia, tetap semangat dalam menjalani hidup, semua
permasalahan itu akan mewarnai hidup kita menjadi lebih baik seiring
berjalannya waktu, percaya pada kemampuan Anda sendiri, bahwa kita bisa
melakukan hal-hal yang kita inginkan, hanya butuh fokus niat, tekad dan usaha
dari kita, tentunya tanpa melupakan bersyukur kepada Tuhan atas semua yang kita terima. Sekian terima kasih, semoga bermanfaat bagi kita semua, Lo Gue Friends !! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar