Sabtu, 05 September 2015

Dukung Penuh Pembangunan PLTN di Indonesia




            Negara Indonesia saat ini sedang mengalami krisis energi, namun belum banyak masyrakat yang peduli akan masalah besar Indonesia saat ini. Bahan bakar fosil masih menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Industri-industri bahan bakar fosilpun semakin meningkat. Bahan bakar fosil masih menjadi primadona seperti minyak, gas, dan batubara yang ketersediaannya makin menipis terbukti dengan minyak bumi di Indonesia yang sudah impor sejak 2007. Namun belum banyak yang menyadari dampak dari penggunaan bahan bakar fosil yaitu dengan dikeluarkannya gas emisi CO2 yang menyebabkan efek rumah kaca sehingga udara menjadi semakin panas.
            Untuk mengatasi bahan bakar fosil yang semakin menipis serta mengurangi efek gas rumah kaca dari bahan bakar fosil Tenaga Nuklir menjadi pilihan utama. Di Negara-negara di Dunia PLTN telah berdistribusi mengalirkan listrik sebesar 16% diseluruh dunia seperti negara-negara lithuania, Prancis, Slovakia, Ukraina, dan Jepang yang telah memanfaatkan Nuklir untuk mengatasi pendistribusian listrik diseluruh wilayahnya. Sudah saatnya tenaga Nuklir dimanfaatkan di Indonesia, rencana pembangunan PLTN sudah berlangsung sejak tahun 1800-an dan saat ini rencanannya akan dibangun di
Jepara, Banten, dan Bangka belitung. Banyak fikiran negatif yang tidak benar tentang PLTN yang mengakibatkan terhambatnya pembangunan PLTN di Indonesia hingga saat ini. Mari kita mengenal lebih jauh tentang PLTN.
            Tenaga nuklir mempunyai bahan bakar yang berasal dari mineral radioaktif berupa uranium dan plutonium yang terdapat pada lapisan kulit bumi. Sebelum digunakan, Uranium murni akan diperkaya lalu mulai dibentuk menjadi bahan logam dan disudut menjadi bahan bakar nukir. Bahan bakar uranium sangat penting dalam mengaktifkan reaktor. Reaktor nuklir terdiri dari :
1. Batang kendali yang berfungsi mengendalikan reaksi nuklir
2. Air pendingin yang berfungsi mendinginkan reaktor dan mentransfer panas yang kemudian dikonversi menjadi energi gerak.
PLTN terdiri dari bangunan yang didalamnya terdapat reaktor yang disebut Nuklir Iron serta bangunan yang didalamnya terdapat generator untuk pendidtribusian listrik.
            Cara kerja PLTN sendiri adalah dimulai dari reaksi fisi dalam reaktor yaitu dengan menembakkan neutron ke inti uranium yang akan menghasilkan reaksi berantai. Hasil dari reaksi ini adalah energi panas yang digunakan untuk mendidihkan air dan menghasilkan uap, uap panas akan dialirkan ke turbin sehingga akan mengaktifkan generator dan mengkonversi menjadi listrik. Uap panas hasil kerja PLTN tidak dibuang keudara melainkan dikondensasikan menjadi air yang bisa digunakan sebagai air pendingin, air pendinginpun bisa bersumber dari sungai atau laut sehingga PLTN tidak membuang emisi gas CO2 ke udara. Jika sudah digunakan, bahan bakar uranium akan diganti dengan yang baru, bahan bakar bekas disimpan dalam suatu reaktor agar aktivitas radioaktivitasnya menurun, setelah beberapa tahun, bahan bakar bekas dapat disimpan atau didaur ulang menjadi bahan bakar baru.
            Dalam mengantisipasi keluarnya zat radioaktif dari dalam reaktor, PLTN menggunakan sistem pertahanan yang berlapis-lapis
1. Bahan bakar yang berbentuk padat dan bersifat logam
2. Kelongsong bahan bakar
3. Sistem pendinginan primer
4. Bejana reaktor
5. Bangunan reaktor yang terbuat dari beton besar
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa PLTN merupakan Energi yang ramah lingkungan, dapat menghasilkan listrik dalam kapasitas besar, dapat digunakan untuk jangka panjang, serta efisien dalam penggunaan bahan bakar. Sudah saatnya Indonesia beralih ke energi nuklir untuk mengatasi krisis energi dan pemanasan global.


Sumber video (link)    : https://www.youtube.com/watch?v=FHaEKi3Mdfk



Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar